Blogger Tips and TricksLatest Tips For BloggersBlogger Tricks

Manusia hidup di dunia memiliki kewajiban dan hak

Manusia hidup di dunia memiliki kewajiban dan hak. Setiap perilaku yang dijalankannya merupakan sebuah pertanggungjawaban yang akan memiliki balasan. Entah perilaku yang dilakukan tersebut baik atau buruk. Sebab, segala sesuatu yang sudah dilakukan sebelumnya akan berdampak pada sesuatu yang akan datang. Sebagai manusia yang berakal, hendaknya menjadi manusia yang benar-benar menggunakan akalnya untuk berpikir. Orang yang mengenal dan peduli pada dirinya sendiri akan berpikir lebih jauh tentang akibat apa yang akan dialaminya.

Pernah seorang nara sumber dalam kuliah umum mengatakan, “Lakukanlah segera, kalau itu memang baik buat diri sendiri”. Ucapan tersebut akan bermakna dalam kalau kita benar-benar mengerti apa yang dimaksud. Lihatlah pada diri sendiri, sebagai manusia yang bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Ketika kita ingin buang air kecil, dalam tubuh kita sebenarnya sudah memberikan sinyal-sinyal untuk mengeluarkannya (baca: kebelet). Kewajiban kita sebenarnya adalah harus mengeluarkan air seni tersebut. Karena manusia adalah makhluk yang beradab. Untuk itu, kita membuang air seni di tempatnya yaitu toilet. Kesadaran inilah yang harus ditumbuhkan, meskipun hal tersebut sepele. Tak sepatutnya kita buang air kecil di bawah pohon, itu adalah perlakuan yang dilakukan bangsa binatang. Setelah buang air kecil pun kita punya kewajiban untuk membersihkan bekas air seni yang dikeluarkan. Sehingga orang setelah kita tidak merasa terganggu dengan bau yang ditimbulkan sisa air seni yang belum disiram. Inilah hal sepele yang terkadang kita lupakan sebagai manusia yang bertanggung jawab terhadap kebersihan diri sendiri dan dampak yang diterima orang lain atas tindakan kita.

Kesadaran akan arti sebuah tanggung jawab adalah hal yang penting. Memang benar apa yang dosen saya ucapkan jikalau tanggung jawab itu timbul dikarenakan manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan lingkungannya. Sedikit demi sedikit saya belajar dari pengalaman hidup saya bahwa sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan akan menjadi sebuah pertanyaan yang nantinya akan diminta pertanggung jawabannya di hadapan Tuhan. Pendewasaan diri saya alami sejak saya masuk ke jenjang Sekolah Menengah Atas. Saat itu saya sudah merasakan bagaimana rasanya ketika berada jauh dari keluarga. Memang perasaan yang saat itu saya alami adalah galau, tidak nyaman dan sedikit canggung karena belum terbiasa untuk tinggal dengan lingkungan yang berbeda. Tetapi setelah beradaptasi saya pun sudah mulai terbiasa dengan keadaan di rumah milik (alm).nenek saya. Suatu ketika saya pernah mendapat pelajaran yang berharga dari seorang pria tentang bagaimana cara bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Hubungan kami sangat dekat dan dia juga selalu berkata bahwa saya adalah tanggung jawabnya. Namun saya merasa tidak nyaman dengan keadaan itu dan saya berjanji untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri untuk melindungi diri saya, dalam hal apapun baik itu menjaga diri secara fisik, ucapan maupun perbuatan. Selain itu bertanggung jawab kepada diri sendiri dapat dilakukan dengan cara lain misalnya menjalankan salah satu kewajiban kita kepada Tuhan yaitu shalat lima waktu Sedangkan dalam hal pendidikan adalah mendapatkan pengajaran yang layak dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen.

Selanjutnya adalah sikap dan tindakan kita sebagai manusia yang bertanggung jawab kepada orang tua. Masih ingatkah kalian dengan lirik lagu, oh ibu dan ayah selamat pagi, ku pergi belajar sampaikan nanti. Kemudian orang tua kita membalas dengan bait selanjutnya, selamat belajar nak penuh semangat, rajinlah belajar tentu kau dapat, hormati gurumu, sayangi teman, itulah tandanya kau murid budiman. Sebuah lagu yang sering kita dengungkan sewaktu duduk di bangku sekolah dasar. Itulah gambaran sebuah keluarga yang saling memberikan dorongan dan dukungan. Seorang anak yang siap berangkat sekolah untuk menuntut ilmu, sedangkan orang tua memberikan doa dan nasihat kepada anaknya. Saat ini, kita duduk dalam bangku kuliah. Orang-orang menyebut kita sebagai mahasiswa yang bisa diartikan siswa yang sudah besar. Lihatlah kita sekarang ini, semakin dewasa harusnya tanggung jawab terhadap diri kita sendiri, orang tua, teman-teman, dan lingkungan menjadi lebih besar. Kita belajar harusnya menjadi kebutuhan, bukan menjadi beban. Itulah yang harus kita pertanggungjawabkan kepada orang tua kita nantinya. Bukan hanya soal nilai kita yang bagus, yang menjadi sorotan adalah dampak yang dihasilkan dari perilaku kita sebagai seseorang yang memiliki pendidikan. Hal tersebut akan mempengaruhi hubungan kita dengan masyarakat dan lingkungan. Belajarlah sebanyak mungkin dan amalkan sebanyak mungkin. Orang tua akan melakukan perannya untuk membiayai kita belajar dan menuntut ilmu. Sedangkan kewajiban kita adalah menjalankan amanat yang sudah diembankan kepada kita.

Orang tua saya selalu berpesan agar setiap yang kita lakukan menjadi berkah dan tidak sia-sia maka berlakulah baik dimana saja kita berada karena mereka akan selalu mendoakan kemanapun kaki kita melangkah. Tentu saja semua itu dalam hal kebajikan bukan kemungkaran. Mungkin kalian pernah bahkan sering mendengar bahwa ridho Allah adalah ridho orang tua. Hanya dengan kalimat seperti itu kita akan selalu mengingat setiap ucapan dan perbuatan yang kita lakukan hendaknya didasari dengan ridho dan doa restu dari orang tua. Tindakan yang dapat saya lakukan untuk bertanggung jawab kepada kedua orang tua saya misalnya dengan cara berbakti kepada mereka, menjaga nama baik keluarga dan selalu berusaha untuk membuat mereka bangga, jangan malah melakukan hal sebaliknya karena kita akan merasa bahagia saat melihat kedua orang tua kita tersenyum kepada kita. Orang tua kita pun juga akan merasa bangga dan bahagia karena apa yang mereka lakukan selama ini, bekerja siang dan malam, membanting tulang serta menyekolahkan kita sampai kita menjadi orang yang sukses tidak sia-sia. Oleh karena itu sebagai seorang anak, hal kecil yang dapat saya lakukan adalah berbakti kepada kedua orang tua dan membahagiakan mereka.

Sedangkan cara yang dapat saya lakukan untuk membahagiakan teman-teman sekelas saya misalnya dengan membantu teman yang membutuhkan pertolongan. Pertolongan yang dapat dilakukan juga bisa dalam bermacam-macam tindakan tidak hanya dalam bentuk materi namun bisa dilakukan juga dalam bentuk perhatian. Jika ada teman yang kurang mengerti dalam hal pelajaran kita bisa membantu untuk mengajarinya. Dalam hal tugas kelompok, kita juga harus ikut serta membantu menyelesaikan tugas tersebut dan mengambil bagian untuk mengerjakannya. Pada prinsipnya kita sebagai manusia adalah makhluk sosial, jadi tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Selain hubungan antara komponen biotik dengan biotik, kita sebagai manusia juga harus bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan dengan komponen abiotik lainnya yaitu lingkungan alam sekitar. Kita pernah mendengar tentang; jangan ambil apapun kecuali foto, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan bunuh apapun kecuali waktu. Karena dengan lingkungan alam yang asri dan indah kita akan merasa untuk bertanggung jawab memelihara lingkungan alam yang sudah ada dan diciptakan oleh Tuhan agar tetap menjadi indah dan sedap dipandang mata.
Semakin berilmu seharusnya manusia semakin arif, bukan menjadi manusia yang saling menipu satu sama lainnya. Orang yang mampu bertanggung jawab dan peduli pada hal-hal kecil maka orang tersebut akan menjadi lebih bertanggung jawab dan lebih peduli pada hal-hal besar. Mulailah belajar untuk mengenal diri sendiri, karena itu jalan untuk sadar tentang tanggung jawab kita kepada diri, orang tua, masyarakat, dan lingkungan yang menjadi tempat tinggal kita.
Manusia hidup di dunia memiliki kewajiban dan hak. Setiap perilaku yang dijalankannya merupakan sebuah pertanggungjawaban yang akan memiliki balasan. Entah perilaku yang dilakukan tersebut baik atau buruk. Sebab, segala sesuatu yang sudah dilakukan sebelumnya akan berdampak pada sesuatu yang akan datang. Sebagai manusia yang berakal, hendaknya menjadi manusia yang benar-benar menggunakan akalnya untuk berpikir. Orang yang mengenal dan peduli pada dirinya sendiri akan berpikir lebih jauh tentang akibat apa yang akan dialaminya.

Pernah seorang nara sumber dalam kuliah umum mengatakan, “Lakukanlah segera, kalau itu memang baik buat diri sendiri”. Ucapan tersebut akan bermakna dalam kalau kita benar-benar mengerti apa yang dimaksud. Lihatlah pada diri sendiri, sebagai manusia yang bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Ketika kita ingin buang air kecil, dalam tubuh kita sebenarnya sudah memberikan sinyal-sinyal untuk mengeluarkannya (baca: kebelet). Kewajiban kita sebenarnya adalah harus mengeluarkan air seni tersebut. Karena manusia adalah makhluk yang beradab. Untuk itu, kita membuang air seni di tempatnya yaitu toilet. Kesadaran inilah yang harus ditumbuhkan, meskipun hal tersebut sepele. Tak sepatutnya kita buang air kecil di bawah pohon, itu adalah perlakuan yang dilakukan bangsa binatang. Setelah buang air kecil pun kita punya kewajiban untuk membersihkan bekas air seni yang dikeluarkan. Sehingga orang setelah kita tidak merasa terganggu dengan bau yang ditimbulkan sisa air seni yang belum disiram. Inilah hal sepele yang terkadang kita lupakan sebagai manusia yang bertanggung jawab terhadap kebersihan diri sendiri dan dampak yang diterima orang lain atas tindakan kita.

Kesadaran akan arti sebuah tanggung jawab adalah hal yang penting. Memang benar apa yang dosen saya ucapkan jikalau tanggung jawab itu timbul dikarenakan manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan lingkungannya. Sedikit demi sedikit saya belajar dari pengalaman hidup saya bahwa sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan akan menjadi sebuah pertanyaan yang nantinya akan diminta pertanggung jawabannya di hadapan Tuhan. Pendewasaan diri saya alami sejak saya masuk ke jenjang Sekolah Menengah Atas. Saat itu saya sudah merasakan bagaimana rasanya ketika berada jauh dari keluarga. Memang perasaan yang saat itu saya alami adalah galau, tidak nyaman dan sedikit canggung karena belum terbiasa untuk tinggal dengan lingkungan yang berbeda. Tetapi setelah beradaptasi saya pun sudah mulai terbiasa dengan keadaan di rumah milik (alm).nenek saya. Suatu ketika saya pernah mendapat pelajaran yang berharga dari seorang pria tentang bagaimana cara bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Hubungan kami sangat dekat dan dia juga selalu berkata bahwa saya adalah tanggung jawabnya. Namun saya merasa tidak nyaman dengan keadaan itu dan saya berjanji untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri untuk melindungi diri saya, dalam hal apapun baik itu menjaga diri secara fisik, ucapan maupun perbuatan. Selain itu bertanggung jawab kepada diri sendiri dapat dilakukan dengan cara lain misalnya menjalankan salah satu kewajiban kita kepada Tuhan yaitu shalat lima waktu Sedangkan dalam hal pendidikan adalah mendapatkan pengajaran yang layak dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen.

Selanjutnya adalah sikap dan tindakan kita sebagai manusia yang bertanggung jawab kepada orang tua. Masih ingatkah kalian dengan lirik lagu, oh ibu dan ayah selamat pagi, ku pergi belajar sampaikan nanti. Kemudian orang tua kita membalas dengan bait selanjutnya, selamat belajar nak penuh semangat, rajinlah belajar tentu kau dapat, hormati gurumu, sayangi teman, itulah tandanya kau murid budiman. Sebuah lagu yang sering kita dengungkan sewaktu duduk di bangku sekolah dasar. Itulah gambaran sebuah keluarga yang saling memberikan dorongan dan dukungan. Seorang anak yang siap berangkat sekolah untuk menuntut ilmu, sedangkan orang tua memberikan doa dan nasihat kepada anaknya. Saat ini, kita duduk dalam bangku kuliah. Orang-orang menyebut kita sebagai mahasiswa yang bisa diartikan siswa yang sudah besar. Lihatlah kita sekarang ini, semakin dewasa harusnya tanggung jawab terhadap diri kita sendiri, orang tua, teman-teman, dan lingkungan menjadi lebih besar. Kita belajar harusnya menjadi kebutuhan, bukan menjadi beban. Itulah yang harus kita pertanggungjawabkan kepada orang tua kita nantinya. Bukan hanya soal nilai kita yang bagus, yang menjadi sorotan adalah dampak yang dihasilkan dari perilaku kita sebagai seseorang yang memiliki pendidikan. Hal tersebut akan mempengaruhi hubungan kita dengan masyarakat dan lingkungan. Belajarlah sebanyak mungkin dan amalkan sebanyak mungkin. Orang tua akan melakukan perannya untuk membiayai kita belajar dan menuntut ilmu. Sedangkan kewajiban kita adalah menjalankan amanat yang sudah diembankan kepada kita.

Orang tua saya selalu berpesan agar setiap yang kita lakukan menjadi berkah dan tidak sia-sia maka berlakulah baik dimana saja kita berada karena mereka akan selalu mendoakan kemanapun kaki kita melangkah. Tentu saja semua itu dalam hal kebajikan bukan kemungkaran. Mungkin kalian pernah bahkan sering mendengar bahwa ridho Allah adalah ridho orang tua. Hanya dengan kalimat seperti itu kita akan selalu mengingat setiap ucapan dan perbuatan yang kita lakukan hendaknya didasari dengan ridho dan doa restu dari orang tua. Tindakan yang dapat saya lakukan untuk bertanggung jawab kepada kedua orang tua saya misalnya dengan cara berbakti kepada mereka, menjaga nama baik keluarga dan selalu berusaha untuk membuat mereka bangga, jangan malah melakukan hal sebaliknya karena kita akan merasa bahagia saat melihat kedua orang tua kita tersenyum kepada kita. Orang tua kita pun juga akan merasa bangga dan bahagia karena apa yang mereka lakukan selama ini, bekerja siang dan malam, membanting tulang serta menyekolahkan kita sampai kita menjadi orang yang sukses tidak sia-sia. Oleh karena itu sebagai seorang anak, hal kecil yang dapat saya lakukan adalah berbakti kepada kedua orang tua dan membahagiakan mereka.

Sedangkan cara yang dapat saya lakukan untuk membahagiakan teman-teman sekelas saya misalnya dengan membantu teman yang membutuhkan pertolongan. Pertolongan yang dapat dilakukan juga bisa dalam bermacam-macam tindakan tidak hanya dalam bentuk materi namun bisa dilakukan juga dalam bentuk perhatian. Jika ada teman yang kurang mengerti dalam hal pelajaran kita bisa membantu untuk mengajarinya. Dalam hal tugas kelompok, kita juga harus ikut serta membantu menyelesaikan tugas tersebut dan mengambil bagian untuk mengerjakannya. Pada prinsipnya kita sebagai manusia adalah makhluk sosial, jadi tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Selain hubungan antara komponen biotik dengan biotik, kita sebagai manusia juga harus bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan dengan komponen abiotik lainnya yaitu lingkungan alam sekitar. Kita pernah mendengar tentang; jangan ambil apapun kecuali foto, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan bunuh apapun kecuali waktu. Karena dengan lingkungan alam yang asri dan indah kita akan merasa untuk bertanggung jawab memelihara lingkungan alam yang sudah ada dan diciptakan oleh Tuhan agar tetap menjadi indah dan sedap dipandang mata.
Semakin berilmu seharusnya manusia semakin arif, bukan menjadi manusia yang saling menipu satu sama lainnya. Orang yang mampu bertanggung jawab dan peduli pada hal-hal kecil maka orang tersebut akan menjadi lebih bertanggung jawab dan lebih peduli pada hal-hal besar. Mulailah belajar untuk mengenal diri sendiri, karena itu jalan untuk sadar tentang tanggung jawab kita kepada diri, orang tua, masyarakat, dan lingkungan yang menjadi tempat tinggal kita.

Comments (0)