Blogger Tips and TricksLatest Tips For BloggersBlogger Tricks
Showing posts with label Tulisan IBD. Show all posts
Showing posts with label Tulisan IBD. Show all posts

Pengabdian Seorang Ibu

2

Posted by Octia Nuraeni | Posted in

*Manusia dan pengabdian serta tanggung jawab

Suatu hari, seorang penduduk di suatu negeri hendak bertamu ke rumah seorang pimpinannya. Karena dia ingin mengadukan istrinya, yang setiap hari kerjanya menggerutu dan memarahinya. Istrinya menganggap bahwa suaminya tidak pernah membantu pekerjaan rumah. Sedangkan dirinya selalu berdalih, aku capekmencari uang untuk kalian. Ketika orang itu, sudah sampai di depan pintu pimpinannya itu. Orang itu mendengar bahwa pimpinannya sedang di marahiistrinya. Dalam pikirannya sedang berkecamuk, apa yang perlu di adukan kalau pimpinannya juga mengalami hal yang sama.
Orang itu hendak berpaling dan segera ingin pulang, kemudian pimpinannya membuka pintu. Pimpinan itu memanggilnya dan menanyakan tujuannya datang ke tempatnya. Orangitu menceritakan tentang keluarganya dan apa yang sedang di dengar barusan.Pimpinannya pun bercerita tentang seorang wanita dan kebaikan seorang istridalam mengemban tanggung jawabnya. Pimpinan itu bertanya pada penduduk tadi,apa yang membuatmu merasa dianiaya seorang istri? Pernahkah engkau membayangkansakitnya mengandung, membawa janin kemana-kemana. Tidur terlentang sepertibukit, sedang tidur dengan telungkup seperti timbangan. Setelah itu, proses melahirkan anak yang dikandungnya. Bayangkan betapa rasa sakitnya beban yangditanggungnya, sedangkan dirimu hanya bisa tertawa dan menangis dengan penuhkeharuan. Ketika anak yang engkau dambakan telah lahir ke dunia. Tidak hanyaitu saja, seorang ibu juga harus menyusui anaknya hampir selama dua tahun.Masihkah engkau marah jika dimarahi istrimu dan engkau malah memaki-makinya.
Betapa beratnya tanggung jawab seorang ibu dalam mengemban kehidupan. Maka benarlah sebuah lagu yang berbunyi kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Itulah sebuah pengabdian seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya dan tanggung jawabnya kepada seorang suami. Sekarang, masihkah kita ingat kepada ibu kita, dan berapa sering kitamenolak permintaanya. Nanti, kita pun akan menjadi orang tua yang berumah tangga. Apa yang kita harapkan dari mereka, kalau kita sendiri saja masih berbuat jahat kepada orangtua kita. Perbaikilah sekarang, selagi masih ada kesempatan dan waktu untuk mengubah segalanya menjadi lebih baik.
Ibuku yang terhebat ini dikutip dari sebuah buku Setumpuk Puisi Cinta yang dikarang olehT. Rohman atau bisa dilihat dihttp://puisiberbagicinta.blogspot.com


Ibuku Yang Terhebat
Ibu, . . .
Aku menuliskan semua tentangmu
Mengingatmu
Merindukanmu
Di setiap kesendirianku
Tapi, . . .
Tak sebanding semua kasih sayang
Perhatian tulus yang engkauberikan
Yang paling aku tahu tentang mu
Engkau tak pernah berhentimenyayangiku

Pandangan Hidup Seorang Manusia

0

Posted by Octia Nuraeni | Posted in

*Manusia dan pandangan hidup

Banyak sekali para filsuf dan tokoh-tokoh yang pernah hidup di sepanjang perjalanan dunia ini. Diantaranya seorang presidenIran Ahmadinejad yang terkenal dalam Revolusi 1384 H.S atau dikenal juga dengan Resolusi Ketiga dengan semboyan “Misyavadva Mitavonim” itu mungkin dan bisa dilakukan. Itulah semboyan seorang Presiden Iran, beliau adalah seorang yang berani dan tak pernah takut dengan kekuasaan negeri barat.
Berbeda lagi dengan Ali-syari’ati dalam bukuUmamah dan Imamah. Beliau mengungkapkan bahwa umat manusia di sepanjang sejarahnya telah mencapai penyempurnaan dalam kehidupannya di muka bumi, dalam berbagai bentuk. Yang penting adalah semakin sempurnanya hubungan-hubungan kemanusiaan dan ikatan-ikatan sosial antar individu dengan masyarakat.
Seorang tokoh dalam sebuah novel yang berjudul “lelaki di titik nol”. Beliau adalah Dr.Syahiri yang terkenal dengan ungkapannya di dalam novel tersebut. Beliau mengungkapkan kalian bebas mengambil sendiri. Bebaskan diri kalian secara mutlak, selanjutnya kalian akan menentang apa yang kalian katakan sendiri. Banyak sekali kejadian terjadi seperti dalam ungkapan tersebut. Mereka di awal datang dengan janji-janji manis dan harapan. Ketika mereka sudah mencapai tujuan itu, kemudian mereka lupa. Anehnya lagi, saat ditanya tentang mana janji yang dulu di ucapkan, dengan enteng beliau pun menjawab itu kan masih waktu kampanye sekarang kan sudah beda.
Itu hanyalah sekilas pandangan hidup yang hidup didalam masanya. Mereka hidup dengan keyakinannya masing-masing. Bagaimana dirikita saat ini, apakah yang akan menjadi pegangan hidup? Dalam ajaran Islam NabiMihammad SAW bersabda bahwa beliau telah meninggalkan dua pegangan hidup, yaitu Al-qur’an dan Hadits, barang siapa yang berpegang teguh dengan keduanya maka kalian akan selamat.
Ungkapan Shakespearce “Seluruh dunia adalah panggung sandiwara, dan semua pria dan wanita merupakan pemerannya”. Saatnya adalah menentukan peran apa yang kita bawasaat ini dalam mementaskan diri. Peran kita adalah pandangan hidup kita sebagai seorang manusia. Hidup kita tak akan menarik tanpa perubahan. Cerita tak akan menarik tanpa tokohnya. Tokohnya (tokoh yang ada di dalamnya) akan selalu menuntut adanya perubahan. Dan seorang tokoh tanpa didukung latar yang berkesan tak akan membuat hidup ini berwarna.

Keindahan yang Kita Miliki

0

Posted by Octia Nuraeni | Posted in

*Manusia dan keindahan

Di pagi hari, aku berlari mengelilingi taman dengan beberapa kaliputaran. Setelah itu, aku pun berhenti sejenak di bawah pohon yang rindang. Letaknya di pojok taman. Di sana akumencoba memandangi sekeliling taman, banyak orang di pagi hari yang menikmatisuasana di sini. Apalagi hari ini hari libur, pasti akan semakin bertambahramai.
Karunia Tuhan memang luar biasa, tanpa memandangbagaimana prosesnya. Tuhan memang indah dan Dia hanya menyukai keindahan.Seperti setiap ciptaan-Nya, tak ada ciptaan yang tak ada gunanya. Coba rasakanlah udara sejuk di pagi hariyang kita hirup. Seberapa banyak yang pernah kita ambil untuk memenuhikebutuhan kita. Dan berapa banyak uang yang kita butuhkan untuk membayarnya?Ini merupakan kalimat retoris yang tentunya, kita sendiri sudah tahujawabannya.
Hanya manusia yang mengenal keindahan yang mampumenikmatinya. Lihatlah taman yang indah dengan bunga-bunga. Itu pun perawatannyayang dilakukan dengan cara yang indah. Berapa banyak lebah dan kupu-kupu yangsinggah, dan berapa banyak lagi binatang yang hidup dalam komunitas tamantersebut. Kalau kita menjadi manusia dan hamba Tuhan yang berakal tentunya,kita akan selalu bersyukur atas keindahan yang telah diciptakan.
Banyak para pujangga dan orang-orang yang merasadirinya puitis telah menuliskan keindahan dalam bait-bait yang teralun harmonisdi setiap katanya. Atau pun seorang penulis lagu yang mengartikan keindahandalam setiap bait dalam liriknya dan harmonisasi sebuah alunan melodi. Mungkinberbeda lagi dengan seorang pelukis yang mengekspresikan keindahan lewatsentuhan kuas yang menjadikannya ekspresif dalam kanvas.
Sekarang, apa yang menjadi pokok dalam hidup iniadalah menjadi khalifah. Seperti apakah pemimpin yang kita harapkan dalam dirikita sendiri. Karena kita tahu, bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu dengancara yang indah. Masihkah kita mampu menjaga keindahan alam yang diciptakantanpa harus merusaknya. Mungkinkah kita masih bisa menjadi khalifah ataupemimpin yang melayani penduduknya dengan cara yang indah. Mungkin tak perlu untuk bersusah payah memikirkankeindahan alam yang memang tak akan sanggup kita jaga jika hanya seorangindividu yang bekerja. Lihatlah saja dari diri kita sendiri. Sudahkah kitamenjaga keindahan yang ada didalam diri kita? Apa yang akan terjadi bilakeindahan yang sudah kita miliki diambil kembali oleh pemilik-Nya? Tentunyahanya perasaan kesal dan penyesalan yang akan menghantui kita. Oleh karena itu,merawat keindahan tidak perlu dalam hal besar, kita bisa melihat dan memulainyadengan menjaga keindahan dari hal kecil yang berada disekitar kita. Namun itu semua terserah pada diri kita masing-masing. Dengan kesadaranyang kita miliki, kita akan mengerti dan memahami bagaimana mengartikan serta menjaga keindahan ciptaan Tuhan.

Syukurilah Hidupmu, Maka Tak Akan Ada Kegelisahan

0

Posted by Octia Nuraeni | Posted in

* Manusia dan kegelisahan


Dalam buku Siayathul Qulub (Cambuk Hati) yang di tulis oleh Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni menyatakan bahwa kehidupan itu tiada lain hanyalah terdiri dari menit dan detik. Ia tiada lain hanyalah terdiri dari malam dan siang. Dan tiada lain hanyalah terdiri dari hembusan-hembusan nafas. Memang waktu adalah hidup; waktu lebih berharga daripada emas dan perak; waktu lebih berharga dan lebih tinggi artinya daripada ketenaran dan kedudukan. Mengejar kenyamanan hidup dan kenikmatan dunia tak akan ada habisnya. Karena kita datang dan pergi untuk keperluan kita sendiri dan keperluan orang hidup.

Di dunia ini, kita sudah mengenal dan sering mendengar tentang hidup selalu berdampingan. Ada hidup dan mati; baik dan jelek; kaya dan miskin; dan juga ada ketenangan dan kegelisahan. Kita sering melihat berapa banyak orang yang sukses dengan kehidupannya. Mereka mempunyai kekayaan berlimpah dan melihat berapa banyak orang yang mengais nikmat Allah dengan memulung. Mereka adalah contoh kehidupan yang sering kita lihat. Namun, pertanyaan yang ada dalam benak kita sekarang; berapa banyak orang yang memiliki segalanya mati dengan bunuh diri atau berapa banyak orang yang putus asa dengan hidupnya? Sebenarnya apa yang di cari dalam hidup ini, sedangkan mereka semua berakhir dengan rasa kegelisahan dalam hati mereka.

hati kita akan semakin gelisah, kalau hidup kita hanya setandarkan dengan kehidupan duniawi. Lihat para pemuka agama; mereka tak jarang hanyalah orang-orang yang hidupnya mangabdikannya dengan melayani Tuhannya. Akan tetapi, apa jawaban mereka jika kita tanya tentang hidupnya. Kebanyakan mereka akan menjawab; syukurilah hidup ini, maka tak akan ada kegelisahan dalam batin ini. Kegelisahan hidup adalah bagian dari kehidupan manusia, bagian yang tertanam di dalam hati kita. Namun, tinggal bagaimana cara kita menekan rasa gelisah ini menjadi tenang.

Semua hasil dalam pencarian hidup ini, baik berupa karir yang meningkat, prestasi, dan bahkan kekayaan yang melimpah. Itu semua bukanlah suatu tujuan akhir, melainkan awal dalam menjalani hidup. Permasalahannya sekarang adalah siapa yang akan menjadi orang yang benar-benar bahagia dalam hidup ini atau menjadi orang selalu gelisah dalam hidup ini.

Semua itu akan menjadi berbeda, kalau kamu tahu pilihan yang harus di jalani. Untuk itu, pilihannya yang ditawarkan dalam buku Langkah menuju Jiwa Sehat yang di tulis oleh Dr. Muhammad Tohar, SpKj yaitu menikmatinya dengan puas dan mandayagunakan secara optimal atas apa yang kita hasilkan dengan membuat hati kita lega, bersyukur, dan merasakan secercah kebahagiaan. Sebaliknya, jika kita menolaknya atau (kadang) mengumptnya dengan melihat hanya sisi kurang dari hasil itu, maka hati kita akan gelisah bahkan kecewa, sedih, dan kebahagiaan pun terganggu.

Dalam setia menjalani hidup kita ini, akan selalu ada multiple choice yang harus kita pilih. Sedangkan efeknya akan tahu, setelah itu terjadi. Masihkah mau menjalani hidup ini dengan gelisah, kalau ada pilihan untuk mendapat kebahagiaan.

Keadilan untuk Sang Anoshtos

0

Posted by Octia Nuraeni | Posted in

*Manusia dan keadilan

Hari itu, kedua penasehat negara di sebuah negeri antah berantah. Negeri antah berantah itu adalah Negeri Alhikame. Tiba-tiba dipanggil Raja Alpharokosh untuk diajak berunding tentang sebuah masalah. Anoshtos adalah seorang penasehat negeri yang tersohor, sedangkan Appotemosh juga seorang penasehat negeri yang masyhur. Namun, Sang Raja lebih menyukai Appotemosh, karena tingkah laku dan adabnya bagus. Ketimbang Anoshtos yang merasa sombong karena dia merasa dirinya lebih lama mengabdi kepada Sang Raja.
Anoshtos akhirnya mempunyai rencana untukmenjatuhkan lawannya itu. Sebelum berangkat ke istana, Anoshtos mengajak Appotemoshuntuk berangkat bersama-sama. Anoshtos pun mengajak makan dahulu Appotemosh. Sebenarnya Appotemosh sendiri menolak untuk di ajak makan. Namun, alasan Anoshtosuntuk mengajak makan membuat Appotemosh tak mampu menolaknya. Akhirnya hidangan menu utama adalah Orion Rice telah siap untuk dinikmati. Orion Rice adalah makanan khas negeri itu, yang terdiri dari nasi putih ditaburi bawang goreng diatasnya. Tanpa panjang pikir Appotemosh pun menikmati hidangan tersebut denganl ahap. Mereka berdua pun kenyang dan siap untuk berangkat ke istana.
Ketika sampai di Istana Alhikame, ternyata merekasudah di tungu Raja Alpharokosh. Mereka dipanggil untuk memberikan solusi ataspermasalahan yang dialami Sang Raja. Beliau pun menguraikan permasalahan yangdialaminya dengan runtut. Anoshtos kemudian langsung memberikangambaran-gambaran ide yang diberikan untuk menyelesaikan masalah Sang Raja.Namun, berbeda lagi dengan Appotemosh hanya terdiam dan tak memberikan jawaban.Sang Raja Alpharokosh pun menyuruh dengan paksa Appotemosh untuk memberikan jawaban. Karena terpaksa Appothemosh pun memberikan jawaban, tetapi dia menutupi mulutnya dengan telapak tangan kanannya. Dia pun di suruh Sang Raja untuk mendekat, dia punmenolak. Akhirnya, Appotemosh pun disuruh pulang. Sedangkan Anoshtos masih didalam untuk melanjutkan obrolan yang tadi secara santai. Sang Raja pun bertanya kepada Anoshtos tentang apa yang dilakukan Appotemosh tadi. Anoshtos pun memanas-manasi Sang Raja dengan mengatakan bahwa Appotemosh itu sudah tidak hormat kepada Beliau.
Singkat cerita, seminggu kemudian Appotemosh dipanggil Raja Alpharokosh untuk memberikan hadiah kepada Algojo Tukang Jagal.Namun, ditengah perjalanan ke arah rumah Algojo, Anoshtos melihat itu. KemudianAnoshtos menghadang Appotemosh. Anoshtos pun bilang bahwa kamu seharusnya dihukum, tetapi kenapa harus mendapat amanat seperti ini. Mereka berdua punterjadi adu kanuragan, dan pertarungannya secara sengit. Tidak lama kemudian, Anoshtos berhasil mengalahkan Appotemosh. Hadiah pun di antarkan kepada Algojo.Dan Algojo pun membuka hadiah itu yang berisi sebuah golok dan surat. KemudianAlgojo membacanya dan kaget, karena sebelum skenario ini terjadi. Raja Alpharokosh pernah bertitah untuk memenggal Appotemosh. Kenyataannya, yang terjadi hari ini Anoshtos yang harus dipenggal kepalanya. Ekskusi pun tak bisa dihindari karena ini sudahmenjadi titah raja. Sebelum Anoshtos dipenggal kepalanya, dia sadar bahwa Becik Kethithik Ala Kethara, Aku tahu mana yang benar dan salah. ”Penggallah kepalaku dengan bangga, wahai algojo” Ucap Anoshtos kepada Algojo.