Saat ini aku teringat cerita tentang sebuah timf utsal di sebuah kampus di Semarang. Aku menyebut jurusan mereka sebagai GreenCampus. Setiap tahunnya, di jurusan mereka ada pertandingan futsal yang memperebutkan siapakah di antara angkatan tersebut yang disebut paling jago dalam maen bola. Tak layaknya pertandingan di Indonesia pada umumnya, tetap saja masih ada keributan diantara para pemain. Entah itu kesalahan dari keputusan wasit atau seorang pemain yang bermain begitu kasar. Karena memang itulah yang harus dipertaruhkan dalam sebuah pertandingan dengan harapan menjadi juara.
Mereka adalah angkatan 2006 yang terdiri dari Oji sebagai kapten, Oting sebagai Kiper, dan pemain lainnya yaitu Dj, Lombok, Wawo, Jun, Copet, dan BM. Saat itu mereka bertanding dengan angkatan 2007.Pertandingan tetaplah sebuah pertandingan, di sana tak mengenal adanya kasta dan hanya ada peraturan wasit.
Pertandingan itu berlangsung seru, tak ayal juga diwarnai dengan teriakan suporter lawan. Karena saat pertandingan mereka tak punya suporter untuk mendukung, paling hanya segelintir orang yang peduli. Di dada mereka hanya tertulis untuk menjadi juara. Harapan inilah yang menggelegar keras dalam telinga mereka. Kalau pertandingan hari ini kita menang, besok kita berangkat ke final. Itulah teriakan Kapten tim mereka sebelum pertandingan.
Kenyataan di lapangan, mereka memang benar-benar jago. Dalam beberapa menit mereka mampu menjebol gawang lawan dengan 2 gol. Luar biasa memang, mereka tim yang bermain dengan skill individu yang matang.Lawan pun tak habis pikir, mereka merombak pemain dan pola penyerangan. Lawanmereka bermain dengan melemparkan bola sampai ke gawang dan penyerang lawan hanya tinggal menyentuh bola ke gawang. Gol itulah teriakan dari suporterlawan. Lawan pun mampu mengejar ketinggalan defisit gol dan mampu mengungguli mereka sampai skor berubah menjadi 5 – 2. Pertandingan babak pertama pun usai.
Di pinggir lapangan mereka mengubah rencana bermain. Mereka menyuruh Oting, kiper mereka untuk memukul bola sekeras mungkin.Dj dan Copet diminta lebih tegas dalam mengantisipasi bola-bola yang datang. Sedangkan ekskutor mereka Sang Kapten Oji diminta lebih fokus dan tenang, sedangkan Wawo diminta untuk lebih tenang dan jangan buru-buru dalam memberikan umpan.
Peluit panggilan dari wasit memanggil para pemainuntuk masuk lapangan. Sebelum masuk lapangan mereka di samping lapangan meneriakkan masih ada harapan untuk menang. Ayo cetak GOOOOLLLLLL!!!!
Pertandingan berjalan seakan sangat lambat dan nafas beradu dalam peraduan. Mereka mencetak gol ke gawang lawan. Beberapa kali mereka mencetak gol sampai skor pun sama 5 – 5. Wawo kelihatannya capek, kemudian Jun pun menggantikannya. Berselang beberapa menit lawan mereka mencetak gol. Gol itu terjadi karena bola lemparan dari kiper lawan menyentuh kepala Jun mengarah ke gawang Oting. Goooolllllllllllllllllllllllllllllll. Teriak lawan mereka.
Gol pun berlanjut sampai skor menjadi 7 – 5. Wawopun gregetan, dia memanggil BM untuk digantikan. Perasaan mereka campur aduk dengan waktu yang begitu tipis masih terjadi defisit gol. Tekad mereka hanyasatu, cetak gol dan harapan menang masih ada. Akhirnya mereka mampu menjebol lawan berturut-turut sehingga skor pun menjadi sama. Beberapa menit kemudian pluit wasit pun di tiup.
Tak ada perpanjangan waktu, kemudian dilanjutkan dengan adu penalti. Penendang pertama mereka yaitu Oji, tendangannya melesan kepojok kiri atas gawang kiper. Lawan pun mereka sama dengan mudah gol. Penendang kedua Oting pun terjadi goal. Tendangan ke dua dari lawan hanya melesat keluar gawang Oting. Penendang ketiga mereka yaitu Dj pun berhasil menyelesaikan tugasnya. Kecemasan dari mereka bertambah, saat melihat penendang ketiga mereka berhasil menjebol gawang Oting. Di sisi lain, BM gemetaran dan bingung menendang pakai kaki yang kanan apa kiri. Dalam waktu segenting itu masih mikir menendang pakai kaki yang mana. Tapi semua itu bukanlah masalah bagi mereka. Ternyata tendangan yang tadinya gol di anulir wasit, karena Oting terlalu cepat maju ke depan sebelum peluit di tiup. Akhirnya, tendangan tersebut diulang dan pengulangannya tak sesukses tendangan di awal tadi. Mereka pun bersorak sorai merayakan kemenangan dengan sangat gembira. Karena sudah melewati pertandinganyang luar biasa. Kemudian tim mereka pun melaju ke babak final.
Itulah sebuah tim yang punya harapan besar untuk bisa memenangkan sebuah pertandingan. Seperti seorang Zinedine Zidane yang tak pernah berhenti berjuang sampai dia menjadi pemain besar. Sang maestro bola tersebut pernah berkata “Mimpilah kamu menjadi pemain besar, kelak kamu akan meraihnya. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Dan aku telah membuktikannya”.
Saat ini aku teringat cerita tentang sebuah timf utsal di sebuah kampus di Semarang. Aku menyebut jurusan mereka sebagai GreenCampus. Setiap tahunnya, di jurusan mereka ada pertandingan futsal yang memperebutkan siapakah di antara angkatan tersebut yang disebut paling jago dalam maen bola. Tak layaknya pertandingan di Indonesia pada umumnya, tetap saja masih ada keributan diantara para pemain. Entah itu kesalahan dari keputusan wasit atau seorang pemain yang bermain begitu kasar. Karena memang itulah yang harus dipertaruhkan dalam sebuah pertandingan dengan harapan menjadi juara.
Mereka adalah angkatan 2006 yang terdiri dari Oji sebagai kapten, Oting sebagai Kiper, dan pemain lainnya yaitu Dj, Lombok, Wawo, Jun, Copet, dan BM. Saat itu mereka bertanding dengan angkatan 2007.Pertandingan tetaplah sebuah pertandingan, di sana tak mengenal adanya kasta dan hanya ada peraturan wasit.
Pertandingan itu berlangsung seru, tak ayal juga diwarnai dengan teriakan suporter lawan. Karena saat pertandingan mereka tak punya suporter untuk mendukung, paling hanya segelintir orang yang peduli. Di dada mereka hanya tertulis untuk menjadi juara. Harapan inilah yang menggelegar keras dalam telinga mereka. Kalau pertandingan hari ini kita menang, besok kita berangkat ke final. Itulah teriakan Kapten tim mereka sebelum pertandingan.
Kenyataan di lapangan, mereka memang benar-benar jago. Dalam beberapa menit mereka mampu menjebol gawang lawan dengan 2 gol. Luar biasa memang, mereka tim yang bermain dengan skill individu yang matang.Lawan pun tak habis pikir, mereka merombak pemain dan pola penyerangan. Lawanmereka bermain dengan melemparkan bola sampai ke gawang dan penyerang lawan hanya tinggal menyentuh bola ke gawang. Gol itulah teriakan dari suporterlawan. Lawan pun mampu mengejar ketinggalan defisit gol dan mampu mengungguli mereka sampai skor berubah menjadi 5 – 2. Pertandingan babak pertama pun usai.
Di pinggir lapangan mereka mengubah rencana bermain. Mereka menyuruh Oting, kiper mereka untuk memukul bola sekeras mungkin.Dj dan Copet diminta lebih tegas dalam mengantisipasi bola-bola yang datang. Sedangkan ekskutor mereka Sang Kapten Oji diminta lebih fokus dan tenang, sedangkan Wawo diminta untuk lebih tenang dan jangan buru-buru dalam memberikan umpan.
Peluit panggilan dari wasit memanggil para pemainuntuk masuk lapangan. Sebelum masuk lapangan mereka di samping lapangan meneriakkan masih ada harapan untuk menang. Ayo cetak GOOOOLLLLLL!!!!
Pertandingan berjalan seakan sangat lambat dan nafas beradu dalam peraduan. Mereka mencetak gol ke gawang lawan. Beberapa kali mereka mencetak gol sampai skor pun sama 5 – 5. Wawo kelihatannya capek, kemudian Jun pun menggantikannya. Berselang beberapa menit lawan mereka mencetak gol. Gol itu terjadi karena bola lemparan dari kiper lawan menyentuh kepala Jun mengarah ke gawang Oting. Goooolllllllllllllllllllllllllllllll. Teriak lawan mereka.
Gol pun berlanjut sampai skor menjadi 7 – 5. Wawopun gregetan, dia memanggil BM untuk digantikan. Perasaan mereka campur aduk dengan waktu yang begitu tipis masih terjadi defisit gol. Tekad mereka hanyasatu, cetak gol dan harapan menang masih ada. Akhirnya mereka mampu menjebol lawan berturut-turut sehingga skor pun menjadi sama. Beberapa menit kemudian pluit wasit pun di tiup.
Tak ada perpanjangan waktu, kemudian dilanjutkan dengan adu penalti. Penendang pertama mereka yaitu Oji, tendangannya melesan kepojok kiri atas gawang kiper. Lawan pun mereka sama dengan mudah gol. Penendang kedua Oting pun terjadi goal. Tendangan ke dua dari lawan hanya melesat keluar gawang Oting. Penendang ketiga mereka yaitu Dj pun berhasil menyelesaikan tugasnya. Kecemasan dari mereka bertambah, saat melihat penendang ketiga mereka berhasil menjebol gawang Oting. Di sisi lain, BM gemetaran dan bingung menendang pakai kaki yang kanan apa kiri. Dalam waktu segenting itu masih mikir menendang pakai kaki yang mana. Tapi semua itu bukanlah masalah bagi mereka. Ternyata tendangan yang tadinya gol di anulir wasit, karena Oting terlalu cepat maju ke depan sebelum peluit di tiup. Akhirnya, tendangan tersebut diulang dan pengulangannya tak sesukses tendangan di awal tadi. Mereka pun bersorak sorai merayakan kemenangan dengan sangat gembira. Karena sudah melewati pertandinganyang luar biasa. Kemudian tim mereka pun melaju ke babak final.
Itulah sebuah tim yang punya harapan besar untuk bisa memenangkan sebuah pertandingan. Seperti seorang Zinedine Zidane yang tak pernah berhenti berjuang sampai dia menjadi pemain besar. Sang maestro bola tersebut pernah berkata “Mimpilah kamu menjadi pemain besar, kelak kamu akan meraihnya. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Dan aku telah membuktikannya”.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comments (0)
Post a Comment