*Manusia dan cinta kasih
Di pagi hari dengan hawa dingin yang masih menusuk, meski jam dinding sudah berdetak mendekati jam 9 pagi. Seorang mahasiswa semester akhir yang ditemani secangkir kopi instan, dengan wajah mengantuk sambil bersandar di teras depan. Dengan harapan kopi hangat di pagi hari mampu membungkus rasa kantuk sehabis lembur untuk mengerjakan skripsi semalaman. Di kos-kosan yang kamarnya saling berhadapan, terdengar lantunan lirik lagu ”Hanya cinta yang bisa” dari Agnes Monica feat Titi Dj.
Di pagi hari dengan hawa dingin yang masih menusuk, meski jam dinding sudah berdetak mendekati jam 9 pagi. Seorang mahasiswa semester akhir yang ditemani secangkir kopi instan, dengan wajah mengantuk sambil bersandar di teras depan. Dengan harapan kopi hangat di pagi hari mampu membungkus rasa kantuk sehabis lembur untuk mengerjakan skripsi semalaman. Di kos-kosan yang kamarnya saling berhadapan, terdengar lantunan lirik lagu ”Hanya cinta yang bisa” dari Agnes Monica feat Titi Dj.
”Hanya cinta yang bisa menaklukan dendam,
Hanya kasih sayang tulus yang mampu menyentuh,
Hanya cinta yang bisa mendamaikan benci,
Hanya kasih sayang tulus yang mampu menembus ruang dan waktu”.
Ungkapan di atas itulah yang mungkin perlu direnungkan kembali. Perihal tentang perbedaan yang ada di negeri tercinta kita ini. Dan perlunya lagi, kita sebagai bangsa yang sangat besar bukan hanya besar. Kita juga pernah mendengar tentang ungkapan dari Bung Karno Sang Proklamator dengan semboyan “Jas Merah” jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Waktu kita masih duduk di sekolah dasar, seringkali kita menatap Lambang Burung Garuda dan tepat di antara kedua kakinya tertulis “Bhinneka Tunggal Ika” Berbeda-beda namun masih satu jua.
Dari sini, kita harus belajar menghormati perbedaan dan mencoba menyebarkan virus-virus kebaikan dengan cinta dan kasih sayang tulus. Setiap agama diamanapun di dunia ini, memiliki pelajaran dasar tentang cinta kasih. Kita pernah mendengar agama Islam tentang sifat Rohman dan Rohim-Nya, yaitu kasih sayang seorang Tuhan kepada hambanya. Dan disisi lain, agama nasrani dengan ajarannya cinta kasih Tuhan. Dan masih banyak lainnya.
Hanya manusia yang telah beku dan telah membatu hatinya. Melakukan kekerasan dan mencerca manusia lainnya. Karena hanya mereka terlihat sedikit berbeda dari yang lainnya. Padahal Tuhan sendiri telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya rupa dan bentuk. Dan menitipkan perbedaan di setiap ciptaan-Nya. Karena perbedaan adalah rahmat. Maka seorang filsuf besar Kant menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menghakimi segala sesuatu dan menyikapi segala persoalan dengan sesuka hati mereka. Kalian menghakimi alam dan mengeksploitasinya, menghakimi kehidupan dan mencercanya.
Hendaknya kita harus mendasari hidup ini dengan cinta dan kasih. Layaknya manusia dan cinta kasih yang menjadikan keharmonisan dalam hubungan rumah tangga. Tapi, apakah kalian mengerti akan arti cinta yang sesungguhnya? Cinta itu indah terkadang menyakitkan. Begitu yang aku rasakan, entah bagaimana kalian bisa mendefinisikannya . Aku senang menjalani hidup dengan cinta dan kasih, itu membuatku damai bahkan kadang merasa lebih bahagia karena aku dicintai dan bisa mencintai. Setiap hari kita selalu melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah ibu dan bapak kita. Dan bandingkan dengan mereka yang tak seberuntung seperti kita dalam menikmati hidup ini.
*Manusia dan cinta kasih
Di pagi hari dengan hawa dingin yang masih menusuk, meski jam dinding sudah berdetak mendekati jam 9 pagi. Seorang mahasiswa semester akhir yang ditemani secangkir kopi instan, dengan wajah mengantuk sambil bersandar di teras depan. Dengan harapan kopi hangat di pagi hari mampu membungkus rasa kantuk sehabis lembur untuk mengerjakan skripsi semalaman. Di kos-kosan yang kamarnya saling berhadapan, terdengar lantunan lirik lagu ”Hanya cinta yang bisa” dari Agnes Monica feat Titi Dj.
Di pagi hari dengan hawa dingin yang masih menusuk, meski jam dinding sudah berdetak mendekati jam 9 pagi. Seorang mahasiswa semester akhir yang ditemani secangkir kopi instan, dengan wajah mengantuk sambil bersandar di teras depan. Dengan harapan kopi hangat di pagi hari mampu membungkus rasa kantuk sehabis lembur untuk mengerjakan skripsi semalaman. Di kos-kosan yang kamarnya saling berhadapan, terdengar lantunan lirik lagu ”Hanya cinta yang bisa” dari Agnes Monica feat Titi Dj.
”Hanya cinta yang bisa menaklukan dendam,
Hanya kasih sayang tulus yang mampu menyentuh,
Hanya cinta yang bisa mendamaikan benci,
Hanya kasih sayang tulus yang mampu menembus ruang dan waktu”.
Ungkapan di atas itulah yang mungkin perlu direnungkan kembali. Perihal tentang perbedaan yang ada di negeri tercinta kita ini. Dan perlunya lagi, kita sebagai bangsa yang sangat besar bukan hanya besar. Kita juga pernah mendengar tentang ungkapan dari Bung Karno Sang Proklamator dengan semboyan “Jas Merah” jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Waktu kita masih duduk di sekolah dasar, seringkali kita menatap Lambang Burung Garuda dan tepat di antara kedua kakinya tertulis “Bhinneka Tunggal Ika” Berbeda-beda namun masih satu jua.
Dari sini, kita harus belajar menghormati perbedaan dan mencoba menyebarkan virus-virus kebaikan dengan cinta dan kasih sayang tulus. Setiap agama diamanapun di dunia ini, memiliki pelajaran dasar tentang cinta kasih. Kita pernah mendengar agama Islam tentang sifat Rohman dan Rohim-Nya, yaitu kasih sayang seorang Tuhan kepada hambanya. Dan disisi lain, agama nasrani dengan ajarannya cinta kasih Tuhan. Dan masih banyak lainnya.
Hanya manusia yang telah beku dan telah membatu hatinya. Melakukan kekerasan dan mencerca manusia lainnya. Karena hanya mereka terlihat sedikit berbeda dari yang lainnya. Padahal Tuhan sendiri telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya rupa dan bentuk. Dan menitipkan perbedaan di setiap ciptaan-Nya. Karena perbedaan adalah rahmat. Maka seorang filsuf besar Kant menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menghakimi segala sesuatu dan menyikapi segala persoalan dengan sesuka hati mereka. Kalian menghakimi alam dan mengeksploitasinya, menghakimi kehidupan dan mencercanya.
Hendaknya kita harus mendasari hidup ini dengan cinta dan kasih. Layaknya manusia dan cinta kasih yang menjadikan keharmonisan dalam hubungan rumah tangga. Tapi, apakah kalian mengerti akan arti cinta yang sesungguhnya? Cinta itu indah terkadang menyakitkan. Begitu yang aku rasakan, entah bagaimana kalian bisa mendefinisikannya . Aku senang menjalani hidup dengan cinta dan kasih, itu membuatku damai bahkan kadang merasa lebih bahagia karena aku dicintai dan bisa mencintai. Setiap hari kita selalu melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah ibu dan bapak kita. Dan bandingkan dengan mereka yang tak seberuntung seperti kita dalam menikmati hidup ini.
hmmmm....definisi cinta itu sendiri mesti didefinisikan ulang...cinta yang seperti apa
nice comment, thank you :)